Arsip

All posts for the month Desember, 2013

Kasus Bisnis Online 2

Published Desember 3, 2013 by Be Possitive Be Creative

Dari Facebook toko xxx di Facebook
penipuan: saya di tipu saya kemaren membeli BB torch 9800 dan sudah mentransfer sejumlah Rp.800.000,- Ke bank xxx dengan NO REK 530xxxxxxxxxxxx AN. xxxxxxxx  dengan nomor HP 08xx xxxx xxxx setelah uang di tranfer HP tidak aktif dan barang pun tidak di trima, saya sangat kecewa setelahh belanja OL di situs toko xxx

Analisis:

penipuan yang terjadi diatas salah satu pelajaran bagi kita, jika membeli barang melalui online diharapkan untuk bertemu langsung dengan penjualnya atau dengan cara COD (Cash on Delivery), yaitu transaksi di mana pembayaran untuk produk yang dipesan dilakukan saat pelanggan menerima produk. Pembayaran dapat dilakukan dengan tunai, kartu kredit dan kartu debit (dengan logo visa dan master)

Keuntungan metode pembayaran ini bagi konsumen;

  • 1. Aman- Konsumen tidak perlu membayar sebelum barang diterima
  • 2. Mudah – Membayar tunai atau menggunakan kartu kredit / kartu debit ketika kurir tiba.

 

sumber: http://riangold.wordpress.com/2011/03/13/contoh-beberapa-kasus-penipuan-di-tokobagus-dan-tanggapan-dari-fihak-tokobagus-com/

http://www.rakuten.co.id/info/cod/

Faktor-faktor Kegagalan Bisnis Online

Published Desember 3, 2013 by Be Possitive Be Creative

Berikut ini merupakan faktor kegagalan dari bisnis online:

1. Ketidakjelasan bisnis yang dijalankan. Pemilik bisnis belum memutuskan pada nilai, visi, misi dan tujuan bisnis serta rencana bisnis, sehingga tidak fokus apa bisnis yang dijalankan.

2. Rendahnya mental: tidak sabar, tamak dan bimbang. Pemilik bisnis tidak realistis mengenai berapa lama untuk meraih hasil-hasil bisnisnya, tidak sabar dalam mengambil hasilnya, dalam melakukan pengeluaran biaya yang minimal dan tidak adanya pekerjaan yang khusus atau fokus dalam menjalankan bisnis.

3. Rendahnya penjualan, pelayanan dan buruknya hubungan. Kurangnya semangat dalam bagian penjualan adalah faktor utama reandahnya penjualan yang merupakan salah satu alasan utama kegagalan dalam berbisnis

4. Rendahnya pengetahuan keuangan. Kekurangan kemampuan atau rendah pengetahuan tentang Laporan Keuangan, pemilik bisnis tidak mengetahui bagaimana mengaturnya atau terlalu sibuk

5. Lemahnya sistem pengontrolan dan rendahnya disiplin. Lemahnya sistem pengontrolan di setiap lini perusahaan, seperti penjualan, persediaan, piutang, pengeluaran biaya operasi perusahaan terutama di bidang penjualan; sistem penjualannya, cara pencapaian target, cara mendapatkan pelanggan dengan biaya yang efisien, cara menjualnya, cara pengiriman, metode penjualannya, harga jualnya, cara pemantauannya.
 
6. Kekurangan modal kerja. Modal kerja yang tidak cukup sering dihadapi oleh pemilik bisnis. Pemilik bisnis dulu terlalu optimis dan tidak sabar.
7. Lemahnya perencanaan. Karena perencanaan yang lemah, belum adanya rencana bisnis yang tertulis, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Pemilik bisnis bereaksi terus menerus, bahkan menjadi kewalahan dengan pekerjaan yang harus dilakukan
 
 

 

Pasal-pasal Mengenai Etika Bisnis

Published Desember 3, 2013 by Be Possitive Be Creative

Berikut adalah pasal-pasal mengenai etika bisnis:

1. Pasal 4, hak konsumen adalah :
Ayat 1 : “hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa”.
Ayat 3 : “hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa”.
 
2. Pasal 7, kewajiban pelaku usaha adalah :
Ayat 2 : “memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan”
 
3. Pasal 8
Ayat 1 : “Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan perundang-undangan”
Ayat 4 : “Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada ayat (1) dan ayat (2) dilarang memperdagangkan barang dan/atau jasa tersebut serta wajib menariknya dari peredaran”
 
4. Pasal 19 :
Ayat 1 : “Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan”
Ayat 2 : “Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa pengembalian uang atau penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan dan/atau pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”
Ayat 3 : “Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal transaksi”
 
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu :
a)Utilitarian Approach : setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.
b) Individual Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang lain.
c)  Justice Approach : para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun secara kelompok.

 

sumber: http://sinuraya31.blogspot.com/2013/10/pelanggaran-etika-bisnis-yang-terjadi.html

Kiat Sukses Usaha Bisnis Online

Published Desember 3, 2013 by Be Possitive Be Creative

Berikut ini dijabarkan mengenai kiat sukses usaha bisnis online:

1. Tentukan Tujuan. Anda harus terlebih dahulu memikirkan sebuah tujuan, tentang sektor bisnis online apa yang akan dilakukan. Sebagai contoh bisnis online jualan casing hp lewat Facebook, Twitter dan lain sebagainya. Dengan memantapkan tujuan bisnis online, tentunya akan mempengaruhi keberhasilan usaha online yang akan dilaksanakan nantinya.

2. Riset Pasar.  Akan lebih baik jika sebelumnya diikuti dengan riset. Melakukan riset pasar adalah cara untuk mengetahui seberapa baik potensi pasar.

3. Jangan Ditunda. Jjangan menunda jika anda sudah mempunyai tujuan Bisnis Online, segera lakukanlah. Sebab sering kejadian sesuatu yang ditunda akhirnya tidak jadi dilaksanakan.

4. Lakukan Bertahap. Menjalankan bisnis online bukan kerja semalam. Namun merupakan kerja yang membutuhkan konsistensi dan dilakukan secara terus menerus. Pebisnis online selalu punya langkah lanjutan untuk membuat bisnis onlinenya lebih sukses.

5. Perluas Jaringan. Perluas jaringan seperti melalui teman, kawan, saudara, dan lain-lain. Makin banyak jaringan makin besar kemungkinan bisnis anda berjalan sukses

7. Marketing. Marketing atau pemasaran adalah penggerak dari segala jenis bisnisi, termasuk di bisnis online. Di dunia Bisnis Marketing adalah pendukung utama penjualan, jangan bosan untuk melakukan Marketing.

8. Berani Ambil Resiko. Resiko disetiap kegiatan apapun selalu ada, baik resiko terbaik maupun resiko terburuk. Tinggal bagaimana kita memandang resiko terutama resiko yang buruk.

8. Harus Fokus. Jangan mudah berpindah arah. Tetap fokus dengan bisnis online anda.

10. Jangan Bosan. Mungkin ada saatnya anda mengalami kebosanan saat harus menjalankan ini itu agar bisnis online anda tetap berjalan, untuk berhasil anda harus bisa mengalahkan sifat mudah bosan dengan cara mencari variasi lain

sumber: http://ariefdar.wordpress.com/2013/01/29/pengertian-bisnis-online/

Bisnis Online

Published Desember 3, 2013 by Be Possitive Be Creative

A. Pengertian Bisnis Online

bisnis yang dijalankan secara online biasanya menggunakan jaringan internet sedangkan informasi yang akan disampaikan atau dijual biasanya menggunakan media website.

bisnis online adalah sesuatu aktifitas bisnis baik jasa maupun produk yang ditawarkan melalui media internet mulai dari negoisasi hingga kegiatan transaksinya, seperti menjual software, ebook dan sejenisnya tanpa harus bertatap muka dengan customer.Saya sendiri cenderung lebih setuju apabila bisnis onlinedidefinisikan sebagai “sesuatu aktifitas bisnis yang sebagian atau seluruh kegiatannya dilakukan melalui media internet” apapun jenis bisnisnya dari mulai menjual hasil bumi hingga mobil. Dengan kata lain meski kita hanya seorang marketing dari sebuah perusahaan dan melakukan aktifitas marketing melalui media internet, bisa disebut sebagai pelaku bisnis online.

B. Macam-macam Bisnis Online

1. Affiliate Marketing, Seperti MLM. Anda yang ingin ikut dalam usaha ini hanya membeli produk yang otomatis akan mendapatkan lisensi reseller dan mendapatkan alamat tautan lengkap dengan password user id yang berisi berbagai data termasuk data dan alamat rekening bank untuk transfer komisi. Selanjutnya, Anda tinggal mempromosikan alamat tautan yang telah diberikan. Anda mungkin pernah melihat teman Anda difacebook mengirimakn link kepada mengajak bergabung dengannya melalui link itu, nah dari link itu mereka dapat komisi. Selain itu dibisnis ini juga produk yang diperjualkan kebanyakan adalah ebook

2.Toko Online. Seperti halnya toko-toko biasa, menjual berbagai macam  kategori.  Toko online yang saya maksud adalah website yang digunakan oleh pelaku bisnis untuk memasarkan produknya

3. Forex Trading. Forex Trading (Valas Trading) merupakan pasar terbesar di dunia diukur berdasarkan nilai total transaksi. Menurut survei BIS (Bank International for Settlement), yang dilakukan pada akhir tahun 2004, nilai transaksi forex mencapai USD 1.900 miliar/hari. Dengan demikian, prospek investasi di perdagangan forex sangatlah luar biasa. Bisnis ini membutuhkan keahlian yang serius dan perlu teliti makanya di internet sebelum mengikuti bisnis ini ada yang dinamakan sekolah belajar forex.

4. Bisnis Survey. Anda dibayar melalui survey dari perusahaan. Setiap survey mempunyai poin yang dapat dikumpulkan dan dapat ditukar dengan uang atau barang yang telah disepakati.

5. Jualan Ebook. bisnis ini anda perlu keahlian sendiri atau jika tidak punya anda mencari banyak referensi untuk anda tulis kemudian diubah menjadi bentuk pdf atau jenis aplikasi lainnya yang bisa membuat ebook, kemudian publikasikan karya anda

6. Mengikuti PPC. PPC ( pay per click), bisnis ini Anda diperlukan sebuah blog atau website baik itu memakai yang gratisan atau berbayar bisa mengikuti bisnis ini. Cara jalan bisnis ini adalah Anda diberi kode script untuk dipasang di blog atau website kita jika dari setiap pengunjung klik iklan yang tampil dari script itu anda akan mendapatkan bayaran bisa berupa rupiah atau dolar. Akan tetapi blog atau website Anda harus banyak pengunjung dan konten yang berkualitas. istilah lain dari bisnis ini adalah menjadi Online publisher.

7. Membuka Jasa Review. Disini juga Anda memerlukan blog atau website, dimana anda memasarkan website Anda diposisiskan sebagai pengulas produk-produk orang lain tentunya tarif diberlakukan dan ditentukan oleh Anda. Hasil reviewnya dipublikasikan di website anda kemudian.

8. Membuka Jasa SEO. SEO (Search Engine Optimization) adalah bisnis untuk mengoptimasi sebuah website atau blog, menjadi peringkat teratas di hasil penelusuran baik itu mesin pencari google, yahoo atau bing. Bayarana dari jenis bisnis ini sangat bervariasi tergantung kata kunci yang di inginkan pemesan dalam persaingan. Jika ingin menggeluti bisnis ini tentunya Anda harus paham tentang dunia blogging dan mengikuti alur teknik dari masing-masing mesin pencari.

sumber: http://www.diaryapipah.com/2013/05/macam-macam-bisnis-online.html

Pengertian Bisnis Online

Tentang Bisnis Online

 

Kasus Bisnis Online

Published Desember 3, 2013 by Be Possitive Be Creative

Nama  : Rizki

NPM   : 16210120

Kelas  : 4EA01

Tugas 3 Mata Kuliah Softskill Etika Bisnis

Bisnis Online merupakan salah satu cara untuk memasarkan produk yang banyak dilirik oleh para penjual, memasarkan barang secara online banyak sekali keuntungannya, salah satunya memberi kemudahan bagi pembeli yang berada jauh dari tempat penjual membeli barang tersebut dengan bisnis melalui internet atau disebut online ini.Saat pembeli ingin membeli barang sesuai keinginan namun tidak menemukan barang yang dicari, solusinya adalah membeli secara online. Namun banyak sekali orang-orang yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan situasi ini, adanya penipuan. Baik penipuan oleh pembeli maupun oleh penjual. contoh: si A adalah pemilik online shop pakaian tidur bernama aaabbb, dia mendapati pembeli yang katanya sudah mentransfer uang untuk barang yang akan dibelinya, namun karena si A masih belum berpengalaman ia percaya-percaya saja bahwa uangnya telah ditransfer, dan si A pun mengirim barangnya tersebut, namun nyatanya bukti transfer itu ternyata palsu.

Analisis:

Pemilik online shop si A mendapati pembeli yang katanya telah mentransfer uang dengan memperlihatkan bukti transfernya, maka si A telah mengirim barang tersebut namun bukti transfer tersebut ternyata pals, maka si A merugi.

Seharusnya si A lebih memperhatikan dan mengecek sedetil-detilnya bukti transfer tersebut palsu apakah asli, salah satu caranya mengecek lewat banknya, apakah sudah ada transferan sebesar Rp xxxxxx atau tidak ada, bila benar ada transfer dari si pembeli maka barang baru dikirimkan, bila tidak ada proses pembelian tersebut sebaiknya dibatalkan agar terhindar dari penipuan.

sumber: http://www.merdeka.com/gaya/awas-kasus-penipuan-marak-terjadi-di-online-shop.html

Contoh Kasus Bisnis Yang Tidak Beretika

Published Desember 3, 2013 by Be Possitive Be Creative

Nama    : Rizki Amalia Febriani

NPM     : 16210120

Kelas   : 4EA01

Tugas 2 Mata Kuliah Softskill Etika Bisnis

Kasus yang tidak beretika

Contoh Kasus 2:

Sebut saja PT.X. Pekerja PT X memutuskan untuk mogok kerja dikarenakan indeks standar gaji yang diterapkan oleh manajemen pada operasional PT.X di seluruh dunia berbeda. Di Indonesia Pekerja PT.X  diketahui mendapatkan gaji lebih rendah dari pada pekerja PT.X yang ada di negara lain untuk level jabatan yang sama. Gaji sekarang PT.X di Indonesia per jam sebesar USD 1,5–USD 3. sedangkan gaji di negara lain mencapai USD 15–USD 35 per jam. PT.X melakukan perundingan, namun belum menemukan titik terang. Manajemen PT.X menolak tuntutan pekerja. Biaya CSR rakyat Papua tidak seberapa karena tidak mencapai 1 persen keuntungan bersih PT.X. Malah rakyat Papua membayar lebih mahal karena harus menanggung akibat berupa kerusakan alam serta punahnya habitat dan vegetasi Papua yang tidak ternilai itu. Selain bertentangan dengan PP 76/2008 tentang Kewajiban Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan, telah terjadi bukti paradoksal sikap PT.X.
Kestabilan siklus operasional PT.X, diakui atau tidak, adalah barometer penting kestabilan politik koloni Papua. Induksi ekonomi yang terjadi dari berputarnya mesin anak korporasi raksasa PT.X-McMoran tersebut di kawasan Papua memiliki magnitude luar biasa terhadap pergerakan ekonomi kawasan, nasional, bahkan global.

Sumber: http://wahyuaji-wicaksono.blogspot.com/2012/11/contoh-kasus-kasu-etika-bisnis.html

Contoh Kasus Bisnis Yang Tidak Beretika

Published Desember 3, 2013 by Be Possitive Be Creative

Nama : Rizki Amalia Febriani
NPM : 16210120
Kelas : 4EA01
Tugas 2 Mata Kuliah Etika Bisnis

Contoh Kasus 1:

Banyak sekali  penjual parsel yang berisi buah-buahan atau kue-kue tertentu yang menjual barangnya kepada konsumen tanpa melihat dan mengecek kondisi barang yang ada dalam parsel tersebut. Ada saja terjadi barang dalam parsel yang sudah jadi seperti kue-kue yang ternyata sudah kadaluarsa tetap saja di masukkan dalam parsel tersebut, buah-buahan yang busuk tetapi yang diperlihatkan di parsel hanya bagian yang masih bagusnya saja, sedangkan bagian yang busuk disembunyikan didalamnya agar tidak kelihatan oleh pembeli. Bisnis tersebut termasuk bisnis yang tidak beretika. Penjual melakukan seperti itu entah disengaja ataupun tidak disengaja, bagi penjual yang beretika dia akan meneliti terlebih dahulu apakah barang yang dijualnya bagus atau masih layak dijualkah atau tidak, barang yang tidak bagus atau tidak layak tersebut seharunya dibuang agar tidak membahayakan pembeli, tetapi bagi penujual yang tidak beretika dia tetap menjual barang yang sudah tidak bagus dan tidak layak itu kepada pembeli dengan berbagai cara.

 

Komentar Penulis:

Sebagai  penjual harus lebih memperhatikan barang yang dijualnya demi keselamatan pembeli, dan untuk pembeli harus memperhatikan barang-barang yang dibelinya, cek terlebih dahulu tanggal kadaluarsanya agar tidak merasa dirugikan setelah membeli barang tersebut.

Saya bersama kaka saya punya pengalaman ketika saya pergi liburan ke salah satu negara, sebut saja x. setibanya di airport saya kehausan dan ingin membeli minuman serta snack untuk dimakan, tetapi kaka saya mengambil satu snack yang ternyata saya cek tanggal kadaluarsanya sudah lewat, saya heran mengapa makanan kadaluarsa masih saja dijual, padahal itu dikawasan airport yang notabenenya banyak sekali turis-turis yang membeli makanan disana. Saya tidak tau apakah penjual tidak memperhatikan tanggal kadaluarsanya atau memang sengaja masih dijual, yang jelas banyak sekali snack serupa disana yang kadaluarsanya sudah lewat. Untuk teman-teman dalam membeli makanan diluar negeri ataupun dalam negeri harap diteliti terlebih dahulu tanggal kadaluarsa, kondisi barang, dan layak tidaknya barang tersebut ya 😉

Sumber: http://wihdaastuti.blogspot.com/2012/10/contoh-kasus-dalam-bisnis-yang-kurang.html